Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

تها نينا للزيارة وا لاستمتاع يا أخي

Kamis, 04 Agustus 2011

tanbihun

 


Tanbihun – Dalam karya-karyanya Syaikh Ahmad Rifa’i didominasi oleh kitab-kitab dalam bentuk nadhom, ada beberapa kitab yang masih memakai kalimat biasa, seperti kitab syarihul iman (hanya sebagian) dan kitab takhyiroh. Pemilihan model nadhoman ini bukan tanpa maksud dan tujuan.

Faidah Kitab Dalam Bentuk Nadhoman

Dalam kitab abiyanal hawa’ij jilid 2 kurasan 26 secara gamblang beliau menjelaskan, dengan pendahuluan ; “ Dijaman sekarang, ditanah jawa ulama-ulama menyampaikan syari’at dengan memakai kitab tarjamah nadhoman bahasa jawa, ini mempunyai 2 faidah ;
  1. Kitab yang berbentuk nadhom akan enak dibaca dengan memakai lagu (dilagukan), yang demikian ini bisa membantu bagi pembacanya untuk lebih giat dalam mempelajari ilmu-ilmu yang terkandung didalam kitab tersebut. Untuk menghafal pun menjadi lebih mudah. Coba bandingkan dengan kitab-kitab yang tidak berbentuk nadhoman. hampir semua kitab-kitab yang jadi mata pelajaran wajib hafalan, memakai model nadhoman, seperti kitab alfiyyah ibnu malik dll.
  2. Nadhoman yang terdiri dari 2 baris (setiap baris mengandung 2 akhiran yang sama) akan memudahkan bagi pembacanya untuk menentukan bilangan saat menghafalkan, berapa baris dia akan menghafalkan dalam 1 hari? Atau juga sebagai tanda waqof ketika dibaca atau pun ketika dikaji bersama.
Selanjutnya Syaikh Ahmad Rifa’i menerangkan kitab-kitab nadhomannya boleh dibaca dengan cara memakai lagu seperti qosidah atau dibaca seperti sajak melayu. pada kenyataannya kitab-kitab beliau bisa dibaca dengan mengikuti lagu sesuai jamannya. Ini bisa dibuktikan, silahkan anda mencobanya sendiri atau datang ke masjid atau musholla jama’ah Rifaiyah, seusai adzan biasanya akan dilanjutkan dengan lagu-lagu nadhoman dengan berbagai irama.
Masih dalam kitab yang sama, beliau mengingatkan kaum muslimin pada umumnya dan anak-muridnya pada khususnya :
Tanbihun ! opo sifate wong jawi sinawang
Kang podo rumpoko agawe gending tembang
Tetapi gholib dudu wong ‘adil kawilang
Yo ugo tembang iku mungguh syara’ wenang
Tan wajib saben mukallaf anutan
Ing rumpakane wong jawi tembangan
Dang ding dunge ukoro jawi panggeran
Luwih haq ditut tembang lelagonan
Sangking rumpakane ‘alim ‘adil kawilang
Yoiku gawe sekehe ukoro tembang
Ingkang iku bener mungguh syara’ wenang
Dingamal dene ‘awam nulungi sembahyang
Yoiku nadhom tarjumah syari’at hukuman
Parintahan panyegahan kapartelanan
Kesimpulan nadhoman diatas adalah ; Seperti kita ketahui dalam seni gending jawi ada istilah yang disebut rumpaka, Pengertian rumpaka secara singkat adalah kata-kata yang dipergunakan dalam sekar(nyanyian) atau juga disebut guritan atau dang ding . Dimana disana ada ketentuan-ketentuannya.
Syaikh Ahmad Rifa’i menggaris bawahi, kalau kitab yang disusunnya meskipun berbentuk syair nadhoman yang mana bentuk ini juga termasuk memakai rumpaka. namun beliau tidak akan mengikuti baku pakem rumpaka yang telah disusun oleh para sastrawan jawa saat itu khusunya yang berhubungan dengan rumpaka. beliau lebih mementingkan isi pesan didalam nadhoman itu sendiri.
Apalagi faktanya yang membikin tembang-tembang gending jawi dijaman beliau adalah orang-orang yang minim Pengetahuan syari’at Islam, kalau pun ada yang ‘alim, namun tergolong ‘alim fasiq. Oleh karena itu beliau memperingatkan, jangan terlena dengan tembang-tembang yang dibuat oleh orang-orang tersebut. Meski hukum nyanyi/tembang(bukan music lhoo, untuk hukum musik, silahkan baca :Polemik Hukum Musik Dalam Islam | Tanbihun Online ) itu boleh, namun lebih bermanfaat membaca dan menyanyikan nadhoman atau tembang yang disusun oleh orang ‘alim ‘adil yang menjaga keilmuannya dengan amal sholihnya.
Dan tembang yang sangat bermanfaat itu adalah karya-karya beliau yang sampai sekarang tetap bertahan, tak lekang digerus jaman.
Semoga uraian yang singkat ini semakin memupuk rasa cinta kita terhadap kitab-kitab guru besar kita yang kaya dengan ilmu pengetahuan tentang syari’at Islam dan bernilai sastra tinggi, mudah dipahami, dan lengkap mengkaji ilmu yang wajib dipelajari oleh seluruh ummat Islam.(zid)

Diposkan oleh Latif Marzuqi Label:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar